Minggu, 16 Desember 2018

MAN 1 MAGELANG BORONG MEDALI DI KOTA TETANGGA



PURBALINGGA — Tim  Wushu MAN 1 Magelang kembali mengharumkan nama madrasah dengan memborong lima medali dalam Kejuaraan Tarung Bebas Indonesia ( TBI ) di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat-Minggu, ( 7-9/12).
Sebelumnya, Tim Wushu MAN 1 Magelang ini pun telah meraih juara pada Kejuaraan Guntur Geni Cup yang diselenggarakan di SMK Bhakti Karya, Kota Magelang, beberapa bulan yang lalu.

Prestasi yang ditorehkan oleh Tim Wushu MAN 1 Magelang kali ini yaitu dengan memperoleh lima mendali, diantaranya satu emas dan empat perak.

Adapun mereka yang berhasil meraih medali kali ini adalah :

• Medali Emas :
1. Widya Ganeswari ( X MIPA 3)

• Medali Perak :
1. Bahrul Alam ( XI AGAMA)
2. Ragil Mohamat Kanavi ( XI IIS 1)
3. Missian Aceh Eka. S ( X IIS 1)
4. M Taufik Fachri ( X IIS 5)

"Alhamdulillah kami mendapatkan juara, saya persembahkan mendali ini untuk mengangkat derajat orang tua saya. Saya berpesan agar di hidup ini gunakan waktu sebaik mungkin dan gunakanlah waktu untuk hal yang bermanfaat dan positif," ungkap Widya Ganeswari, satu-satunya peserta dari MAN 1 Magelang yang meraih emas dalam pertandingan kali ini.

Sabtu, 15 Desember 2018

SEMARAKKAN CLASSMEETING AKHIR TAHUN 2018





MAGELANG - OSIS MAN 1 Magelang kembali mengadakan perlombaan antar kelas yang sering disebut classmeting. Kegiatan ini sudah seperti menjadi tradisi yang dilaksanakan setelah Penilaian Akhir Semester. Perlombaan ini diperkirakan diikuti 33 kelas yang terdiri dari kelas sepuluh dan sebelas, pada Selasa-Kamis, (11-13/12). 

Kegiatan ini bertujuan untuk membuat pikiran para siswa menjadi lebih refresh lagi setelah mereka menghadapi PAS tersebut.

Terdapat sepuluh jenis perlombaan yang diadakan seperti bola voli, menyanyi, badminton, futsal, tarik tambang, catur, geguritan, poster, merangkai majalah dinding, dan kebersihan kelas. Seperti halnya perlombaan pada umumnya, acara ini disambut dengan antusias yang tinggi dari para siswa dan tentunya persaingan yang ketat untuk memperolehkan juara.

(Lomba menyanyi)


(Lomba poster)

(Lomba badminton)


"Saya senang bisa mewakili kelas saya. Walaupun persaingan yang ketat karena harus bersaing melawan peserta lainnya," ujar salah satu peserta lomba geguritan, Ahmad Khasan, XI IIS 1.

Kegiatan ini sangat menyenangkan karena dengan adanya kegiatan ini, para siswa dapat saling bekerja sama dan memperkuat solidaritas antar siswa.

Untuk pemenang dari berbagai perlombaan tersebut akan diumumkan pada Senin, 04 Januari 2019 mendatang. 

Tunggu ya! Siapa tahu kalian beruntung! ☺

Kamis, 06 Desember 2018

PERINGATI MAULID NABI BERSAMA CAK NUN DAN KYAI KANJENG


MAGELANG - Madrasah Aliyah Negeri 1 Magelang kembali mengadakan acara besar guna pendidikan karakter melalui materi keagamaan dengan mendatangkan tokoh besar Indonesia, yakni Emha Ainun Najib atau yang kerap dipanggil dengan nama akrab Cak Nun, Rabu (05/12). 

Kegiatan tersebut mengangkat tema “Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” sebagaimana yang dicetuskan oleh pahlawan Ki Hajar Dewantara tempo dulu. Jika ditelusuri menggunakan terjemah bahasa Indonesia, arti tema tersebut adalah “di Depan memberikan contoh, di tengah memberikan semangat, di belakang memberikan dorongan”. 


Menurut Hadi, ketua panitia acara tersebut, tema yang digunakan saat ini merupakan konsep kehidupan yang sudah diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW pada jaman dahulu dalam kehidupan sehari-harinya.


Kegiatan tersebut dihadiri oleh semua guru, karyawan, karyawati, siswa, wali siswa, dan juga masyarakat umum sebagai jamaah pengajian tersebut. Acara tersebut diawali dengan penampilan spektakuler dari siswa madrasah sendiri, antara lain tari tradisional, rebana, solo singer, hingga musik band. Dengan disaksikan oleh ribuan jamaah, siswa madrasah telah sukses memeriahkan panggung acara dengan sangat baik. 



“Karena acara kali ini adalah acara besar, maka tak asing jika kita melihat banyaknya jamaah malam hari ini dengan antusias yang sangat luar biasa,” ujar salah satu panitia kegiatan, Syukron. 

Setelah lama penampilan dari tuan rumah sendiri, barulah acara dimulai sekitar pukul delapan malam. Seperti biasanya, sebelum Cak Nun memberikan petuah-petuahnya, terdapat lagu pengiring dengan melodi khas ceramah beliau. Tak lupa pula beliau menghimbau para jamaah untuk berdiri dengan khikmad untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan juga lagu Syukur. 

“Kita harus menghormati Bangsa Indonesia dengan menjujunung tinggi nilai NKRI, karena kalian-lah calon pemimpin masa depan negeri ini,” ujar Cak Nun sebelum akhirnya bersama menyanyikan lagu kebangsaan tersebut.


“Rasulullah SAW dilahirkan di dunia ini untuk memberikan suri tauladan bagi kita. Beliau selalu mencontohkan perilaku-perilaku yang baik kepada umatnya. Beliau juga yang kelak akan memberikan syafaat untuk kita. Sebagai Rahmatan Lil ‘Alamiin, semua makhluk menghormatinya karena beliau-lah orang pertama yang dituliskan oleh Allah SWT di surga berupa Nuur Muhammad SAW,” imbaunya saat memberikan petuahnya.


Dalam kegiatannya, Cak Nun juga mengumpulkan dua belas siswa madrasah untuk memberikan sebuah hiburan dan pengajaran bagi seluruh jamaah. Untuk hiburan, siswa-siswa tersebut dituntut untuk biasa menirukan sebuah gaya sesuatu, bernyanyi bersama-sama, dan hal-hal lainnya yang turut mengundang tawa dari para jamaah. Untuk pengajaran, siswa-siswa tersebut dipersilahkan untuk melakukan presentasi yang berkaitan dengan tema kegiatan hari ini. 


“Ing Ngarso Sung Tulodho berarti seorang pemimpin harus bisa memberikan contoh yang baik kepada rakyatnya, Ing Madyo Mangun Karso berarti seorang pemimpin harus bisa memberikan semangat kepada rakyatnya untuk terus melangkah ke arah yang baik, Tut Wuri Handayani berarti seorang pemimpin harus bisa memberikan dorongan kepada seluruh rakyatnya agar terus bergerak ke masa depan yang lebih baik,: unngkap Nanang Nazril, salah satu dari dua belas siswa saat menjelaskan presentasinya di atas panggung.


Dari sekian banyak kegiatan ataupun ceramah yang Cak Nun berikan, sangat banyak pula pelajaran dan pembelajaran yang dapat kita ambil dari dalamnya. Entah itu untuk masyarakat Indonesia maupun untuk para siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Magelang itu sendiri.

“Saya senang bisa menghadiri acara malam hari ini, selain mem beri hiburan, kegiatan ini juga memberikan pengetahuan yang lebih luas lagi bagi semua orang yang hadir disini, khususnya diri saya sendiri,” pendapat salah satu jamaah, Asti. 

“Saya berpesan kepada semua orang, kalau berbicara sesuatu hendaklah dipikirkan dahulu sebelum mengungkapkannya,” pesan Cak Nun sebelum mengakhiri kegiatan tersebut.


Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Emha Ainun Najib pada pukul satu dini hari. Berakhirnya acara ini tentu meninggalkan berbagai kesan dari semua pihak yang terkait, entah itu dari panitia, jamaah, maupun dari Emha Ainun Najib sendiri.


°°°


Terimakasih sudah mengunjungi blog kami, ikuti terus berita terbaru di misykatmansama.blogspot.com.

Instagram : @misykat_mansama
Email : misykat.mansama11@gmail.com