Rabu, 08 November 2017

MAN 1 MAGELANG RAIH EMPAT MEDALI PERUNGGU


MAGELANG - Madrasah yang terletak di Jalan Sunan Bonang 17 kini telah menggemparkan seluruh penghuni-penghuninya dengan diraihnya beberapa kejuaraan dalam ajang perhelatan kejuaraan UNTIDAR OPEN 2017 pada Sabtu-Ahad (4-5/11) lalu. Sejumlah atlet perwakilan sekolah yang ada di Kota maupun Kabupaten Magelang turut meramaikan ajang bergengsi ini.
“Pada kesempatan ini MAN 1 Magelang menerjunkan sepuluh atlet untuk berlaga di tiap kelasnya. Kali ini MAN 1 Magelang kirimkan lima atlet putra dan lima atlet putri.” kata Rikhan Fuadi selaku pembina ekstra pembina ekstra pencak silat MAN 1 Magelang. 
Sebelum berangkat menuju tempat perlombaan, para atlet, pelatih, dan Pembina mengawalinya dengan berdoa bersama di madrasah.
“Meskipun kami sudah berusaha, hanyalah Allah yang menentukan segala keputusan akhirnya.” Ujar Ningsih, salah satu atlet yang akan mewakili madrasah kali ini.
Kontingen Pencak Silat PSHT MAN 1 magelang terdiri dari :
1.      Indang Wahyuti XII IAG Juara III Tanding C Putri,  
2.      Ferida Uswatul Khasanah XII MIA 1 Juara III Kelas Tanding D Putri, 
3.      Arif Aditya Rahman XII MIA 3 Kelas Tanding F Putra, 
4.      Sutriyaningsih XI MIA 1 Kelas Tanding E Putri, 
5.      Nanang Ziyadi XI MIA 1, 
6.      Ahmad Baehaqi XI MIA 1, 
7.      Ahmad Nur Falaq XII IBB, 
8.      Ajeng Apriliyani  XII IBB, 
9.      Asih Faturohmah XI MIA 3, 
1.     M Radivan Wijaya XI MIA 3
“Ajang ini sebagai sarana melatih kemampuan siswa dan menggali potensi terpendam,tambahnya. Anak-anak harus tetap semangat karena perjuangan mereka masih panjang misalnya di Porkab, Popda, dan tentu Kejurnas." tutur Mundakir, selaku Waka Kesiswaan MAN 1 Magelang dalam memotivasi para atlet PSHT MAN 1 Magelang.
Sesampainya di tempat, mereka bertemu dengan lawan-lawan dari banyaknya sekolah di Magelang. Antara rasa yakin dan tidak yakin mereka mengambil nomor undi dan menunggu sampai waktunya mereka tiba untuk mengalahkan lawan mereka satu per satu. Perform yang ditampilkan pun sangat maksimal, banyak yang terpukau melihat aksi-aksi yang dilontarkan para atlet MAN 1 Magelang.
“Meskipun perempuan, namun keahliannya sudah sangat baik. Bukan hanya itu, atlet PSHT MAN 1 Magelang sudah membuktikan kehebatannya dua hari ini,” ujar salah satu atlet dari sekolah lain.
Setelah dua periode, yakni dua hari berjuang disana (UNTIDAR), tibalah saatnya untuk mengumumkan sang juara dari ajang bergengsi ini. Memang benar apa kata pepatah “Hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha” terbukti dengan diraihnya beberapa kejuaraan bagi madrasah serbabi hijau ini.
“Alhamdulillah, meski awalnya sempat berdebar, namun akhirnya dapat meraih kemenangan. Hal ini berkat seluruh doa dan dukungan dari berbagai pihak, juga pelatih dan Pembina yang telah mengajarkan ilmunya kepada kami.” Ungkap Wahyuti setelah pengumuman kemenangan tersebut.
Kabar gembira tersebut sampai ke rumah tercinta, dengan gedung yang megah nan kokoh, mendengar hal itu adalah sebuah kebanggan tersendiri bagi warga Madrasah Aliyah Negeri 1 Magelang, khususnya kepala madrasah.
"Kami sampaikan selamat dan terimakasih atas prestasi yang telah dicapai para atlet," ungkap Drs. H. Khoironi Hadi, M.Ed selaku Kepala MAN 1 Magelang.



Perlu diketahui bahawa ekstrakurikuler Pencak Silat PSHT MAN 1 Magelang terbentuk secara resmi pada 31 Januari 2016 dengan anggota awal sebanyak 120 siswa,  dan 30 orang siswa yang rutin mengikuti latihan hingga saat ini, Rabu(8/11). 

Sabtu, 30 September 2017

PERINGATAN HARI KESAKTIAN PANCASILA 2017

MAN 1 Magelang 'Nonton Bareng' Film Dokumenter G30S/PKI


        Dalam rangka turut menyambut peringatan Hari Kesaktian Pancasila, MAN 1 Magelang menyelenggarakan nonton bareng atau yang lebih familiar dengan nobar. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Jumat, 29 September 2017 bertempat di Gedung Al Khawaritsmi MAN 1 Magelang, dimulai pada pukul 13:00 WIB sampai dengan selesai. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diputarkan film dokumenter G30S/PKI yang dibawa langsung oleh Koramil 11 Mertoyudan Magelang. Acara unik ini juga merupakan sebuah tugas bagi kelas XII untuk me-resume apa yang akan dilihat untuk dijadikan pelengkap nilai mata pelajaran PPKn dan Sejarah Indonesia.


            Acara dimulai dengan pembukaan yang dibuka oleh kepala Madrasah MAN 1 Magelang Bapak Khoironi Hadi M.Ed dan beberapa tokoh seperti Camat Mertoyudan, Bapak Wisnu dan Kapten Arm Mashudi Pitoyo Komandan Koramil 11 Mertoyudan. Barulah setelah itu acara inti  nobar film dokumenter G30S/PKI ini dimulai.


            “Kami berharap dengan ditayangkan film documenter ini akan membuat kalian ingat dan menyadari bahwa apa yang kalian rasakan saat ini adalah buah hasil pengorbanan para pahlawan terdahulu. JASMERAH !! Jangan sekali-sekali melupakan sejarah.” Tutur Kapten saat sambutan sebelum film diputarkan. 
          Siswa MAN 1 Magelang berantusias dalam mengikuti nobar ini, bahkan mereka rela berdesak desakkan agar bisa menyaksikan film dokumenter. Bukan hanya menyaksikan, mereka juga belajar memahami tentang arti dari sejarah perjuangan Indonesia setelah kemerdekaan, betapa beratnya jalan yang dilalui untuk sebuah kemerdekaan sehingga mereka bisa lebih menghargai perjuangan para pahlawan revolusi.


          Tidak hanya siswa, para guru pun banyak yang ikut mendampingi siswa MAN Magelang agar mereka dapat tertib dalam mengikuti agenda tersebut. Selain itu, beberapa peristiwa yang belum dipahami langsung bias ditanyakan untuk mencegah hipotesa siswa yang tidak-tidak. Dalam hal menjaga ketertiban, panitia nobar dari guru dibantu oleh siswa yang tergabung dalam OSIS MAN 1 Magelang dan beberapa anggota PKS MAN 1 Magelang.
          “Awalnya kami tidak yakin bisa menayangkan film itu dengan baik karena kendala di tempat yang terbuka. Namun inisiatif anak-anak memang selalu kreatif, dengan menggunakan bekas banner yang sudah tak terpakai kami gunakan sebagai sarana untuk menggelapkan ruangan namun di bagian pintu kami pasang klambu-klambu agar suasana di dalam juga tidak terlalu gerah.” Ujar Wahyu Aulia Saputri, wakil ketua OSIS MAN 1 Magelang.
            G30S/PKI ialah gerakan yang dilancarkan oleh PKI (Partai Komunis Indonesia), yaitu partai yang paham anti pancasila sehingga ideologinya bertolak belakang dengan pribadi bangsa Indonesia. Mereka ialah orang-orang yang tidak percaya akan adanya tuhan, agama, dan tidak berperikemanusiaan, oleh karena itu warga negara Indonesia tidak bisa menerima paham tersebut.
“Film yang sungguh sangat menginspirasi. Bukan pada bagian yang aneh-aneh, namun setiap film memang ada latar suasana masing-masing. Untuk film kali ini saya mengambil hikmah bahwa berjuang memang tak semudah membalikkan tangan, perlu ada yang namanya proses bahkan pengorbanan.” Kesan Milati Amalia, salah satu siswi kelas XII.
“Sungguh terharu saya dengan apa yang telah ditayangkan. Sebagai generasi bangsa, setidaknya jika tak bisa mempertahankan atau memperjuangkan, janganlah menjatuhkan bangsa ini ke dalam lubang hitam lagi. Karena sungguh perjuangan para pahlawan terdahulu tak bisa kita temukan di era ini,” ucap Tasya saat menyaksikan film tersebut, “Jagalah bangsa ini dengan sepenuh hati, karena kemerdekaan haqiqi itu mahal harganya.” Lanjutnya.
           Dengan adanya hal ini diharapkan siswa MAN 1 Magelang dapat mengambil hikmah dari film dokumenter G30S/PKI agar mencintai dan menghargai bangsa Indonesia dengan cara belajar yang  lebih giat; berusaha menjaga nama baik bangsa Indonesia; membangun kembali ideology Pancasila yang semakin hari semakin samar; menciptakan kedamaian dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan hal-hal positif lainnya.

Semangat Hari Kesaktian Pancasila !! 

Senin, 03 April 2017

BORONG PIALA AKSIOMA DAN KSM, MAN 1 MAGELANG JADI JUARA UMUM


          MAGELANG – Setiap tahun Kabupaten Magelang selalu mengadakan KSM dan aksioma rutinan. Kali ini Madrasah Aliyah Negeri 1 Magelang mendapat kehormatan besar menjadi tuan rumah dalam kegiatan besar ini. Hari ini (30/03) adalah perlombaan yang ditujukan khusus untuk madrasah aliyah se-kabupaten Magelang. Para peserta dan pendamping hadir di madrasah sekitar pukul tujuh pagi dan apel pembukaan dimulai pada pukul 07.30 WIB.




          Dalam apel, Hilmy Masykur S.IP selaku ketua panitia kegiatan ini menghadap Bapak Kepala Kemenag untuk membacakan rentetan, kronologi, tata cara, dan schedule kegiatan yang akan berlangsung hari ini. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti apel pembukaan, meskipun sinar matahari yang sudah agak tinggi itu tidak membuat semangat para peserta menjadi luntur. Apel ini juga diikuti oleh sebagian kelas X yang kelasnya berada di lokal timur masjid. Mereka dapat khikmad mengikuti apel pembukaan yang dibuka langsung oleh Bapak Khudzoifah selalu Kepala Kementrian Agama Kabupaten Magelang.


          Beliau memberi apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak yang terlibat dalam aksioma dan ksm hari ini. Kegiatan ini bertujuan sebagai tanda keseriusan untuk pendidikan di tingkat MA. “Untuk anak-anak MA, suatu kebanggaan tersendiri karena menentukan pilihan yakni mengenyam pendidikan di lingkungan madrasah. Selain mendapat pendidikan pada umumnya, anak-anak juga mendapatkan pendidikan saintifik dan religius,” begitulah tutur Bapak Kepala Kemenag dalam amanat pembina upacara. Beliau berharap anak-anak diberi ridha oleh Allah SWT dalam melaksanakan kegiatan ini, “dan siapapun yang menjadi juara ksm dan aksioma kali ini akan diangkat ke tingkat provinsi, dan berlanjut di tingkat yang lebih tinggi, yaitu pada tingkat nasional.” Sambung beliau sebelum mengakhiri amanatnya.



          Setelah itu, para peserta langsung menuju ke lokasi lomba masing-masing. Adapun lomba-lomba tersebut meliputi singing contest, MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an), futsal, bulu tangkis, tenis meja, melukis kaligrafi, pidato bahasa Inggris dan lomba KSM (mata pelajaran peminatan IPA dan IPS). Singing contest berlangsung di Gedung Al-Khawaritzmi atau yang sering disebut PSBB, MTQ di Masjid Darunnajah MAN 1 Magelang, bulu  tangkis di GOR depan madrasah, futsal di Gedung Futsalan Tuk Songo, Cacaban, Magelang. Untuk lomba-lomba yang lain dilangsungkan di kelas-kelas yang terletak di lokal timur masjid.


          “Libur karena ujian menyebabkan anak-anak yang mengikuti lomba harus belajar individu, apabila ada kesulitan baru ditanyakan. Persiapan ini kurang dari satu bulan karena surat undangan ksm dan aksioma baru diterima saat anak-anak menghadapi UTS Gasal,” tutur Bu Endah Sufanti, pendamping MTQ dari MA Ma’arif Borobudur. Beliau menjelaskan kendala yang didapat adalah karena berbenturan dengan hari libur untuk ujian-ujian kelas XII. Beliau juga memberikan apresiasi terhadap hal-hal yang dipersiapkan oleh MAN 1 Magelang.
          Tidak hanya MA Ma’arif Borobudur, namun hampir seluruh madrasah aliyah yang mengikuti perlombaan ini juga memiliki kendala yang serupa. Namun, kegigihan para peserta akhirnya mengantarkan mereka untuk perjuangan demikian.


          “Persiapan untuk peserta sendiri hanya 2 minggu,” ungkap salah seorang peserta MTQ, Sulton Khanifan dari MA Yajri Payaman, “tadi sempat grogi sehingga nafas kurang terkontrol.” Aksioma ini adalah ajang untuk menambah wawasan siswa dan juga untuk lebih meningkatkan prestasi agar bisa menjadi yang terbaik.


          Kegiatan ksm dan aksioma hari ini usai pada pukul 14.00 WIB. Madrasah yang terletak di Jalan Sunan Bonang Nomor 17 ini berhasil meraih prestasi yang gemilang dalam perlombaan kali ini. Para juara tersebut diantaranya :
1. Singer madrasah
    - Putra (Juara I) atas nama Almas Helmi Darmawan kelas X IIS 8
    - Putri (Juara I) atas nama Khoirunnisa Murdiyanti kelas XI MIA 1
2. Musabaqah Tilawatil Qur’an
    - Putra (Juara III) atas nama Ahmad Rikza Zain kelas XI-IAG
    - Putri (Juara I) atas nama Novi Tri Barokah kelas XI-IAG
3. Pidato Bahasa Inggris
    - Putra (Juara III) atas nama Guelarmo David W dari kelas XI-IBB
    - Putri (Juara I) atas nama Nur Laila Fitria Rachma kelas XI MIA 1
4. Tenis Meja
    - Putra (Juara I) atas nama Aufa Halim Wibisono kelas X MIA 1
    - Putri (Juara I) atas nama Durrotul Aliyah kelas XI-IAG
5. Bulu Tangkis
    - Putri (Juara III) atas nama Ratna Sari kelas XI MIA 1
6. Melukis Kaligrafi
    - Putra (Juara III) atas nama Asifa Yulianto Hikmawan kelas XI IIS 3
    - Putri (Juara I) atas nama Riskalis Setyawati kelas XI MIA 1
7. Futsal (Juara I)
8. KSM
    - Matematika (Juara III) atas nama Hamdan Haelani kelas XI MIA 1
    - FISIKA (Juara II) atas nama Melin Fitri Yunita kelas XI MIA 1
    - Biologi (Juara I) atas nama Syachirul Alim kelas XI MIA 1

          Atas prestasi-prestasi yang telah diraih, MAN 1 Magelang resmi menjadi Juara Umum Lomba Aksioma dan KSM tingkat madrasah aliyah se-Kabupaten Magelang.



Good Job, partisipant!!

Minggu, 05 Maret 2017

MADRASAH IKUTI SELEKSI PPMN WILAYAH KEDU

          MAGELANG – PPMN atau Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional adalah perkemahan akbar yang diikuti oleh seluruh kontingen terpilih dari masing-masing wilayah di Indonesia. Dalam rangka mengikuti seleksi Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional, madrasah berbasis pesantren kali ini menunjuk enam belas anggota DKA Bantara untuk turut berpartisipasi dalam seleksi awalnya, yakni PPM Wilayah Kedu yang berlangsung di Pantai Petanahan, Kebumen selama tiga hari, Jumat-Minggu(24-26/02).
          Jauh-jauh hari sebelum itu, banyak sekali persiapan yang dilakukan entah itu persiapan mental maupun materi. Mereka yang terpilih oleh pihak pembina rela mengorbankan waktu belajarnya di kelas selama seminggu hanya untuk mengejar ketertinggalan persiapan perkemahan yang mereka lakukan. Bahkan dua hari sebelum pemberangkatan, mereka rela menginap di sekolah untuk hal tersebut.
          “Setelah mendapat amanat dari madrasah, kami berusaha mempersiapkan apa yang tertera dalam persyaratan tersebut secara maksimal,” ujar Melin, salah satu DKA Bantara dari sangga Ratnaningsih.
           Adapun persiapan yang dilakukan secara fisik adalah PBB, pionering, latihan pentas seni dan yel-yel semangat di lapangan MAN 1 Magelang, serta pembuatan short movie atau film pendek.
          Perlombaan yang diikuti ketika di Kebumen banyak sekali meliputi lomba pionering dengan tema ‘sesuatu yang khas dari daerahnya masing-masing’ dan kontingen dari MAN 1 Magelang membuat pionering Stupa Borobudur. Kemudian ada lomba Short Movie dengan tema ‘madrasahku masa depanku’ dan judul “Darah Pemimpin”. Lomba selanjutnya ialah Orientering atau semacam wide games, disana belum ada persiapan materi sama sekali dari kontingen MAN 1 Magelang, namun mereka mampu memecahkan rentetan rintangan yang dihadapi.
          Lanjut, lomba story telling dengan tema ‘pahlawan Islam’. Kontingen madrasah karet ini mengeluarkan story telling yang berjudul “Kisah Syaikh Subakir” yang mana di dalamnya menceritakan banyak sekali perjuangan Syaikh Subakir dalam menyebarkan Islam di Jawa Tengah, khususnya di Magelang. Story telling ini dibawakan oleh Diki Nugroho dari sangga Fatahillah dan Riskalis dari sangga Ratnaningsih.
          Adapun lomba yang lain ialah lomba Paskibra, lomba pentas seni, yel-yel semangat, dan ketendaan. Mereka mengikuti lomba-lomba tersebut dengan action yang sangat maksimal agar memperoleh hasil yang maksimal pula. Adapun juara yang diraih adalah ketendaan dengan predikat juara II.
          “PPMN wilayah kedu ini membuat kita semakin bersemangat untuk action secara intern maupun ekstern, memberikan kami pelajaran baru, dan menumbuhkan semangat kami untuk membuktikan kamilah yang terbaik,” ujar Betta Ade, peserta dari sangga Fatahillah.
          Di hari terakhir(26/02), mereka di Pantai Petanahan Kebumen, mereka saling berbagi banyak hal dengan kontingen yang lain dan mereka menerapkan prinsip “Siapapun nanti yang akan maju ke Semarang, harus tetap didukung, karena bukan menang kalah yang kita incar, tetapi proses”
          Akhirnya diumumkan pula juara umum PPM wilayah kedu yakni MAN 2 Kebumen, semua bersorak-sorak bergembira. Namun, dari beberapa pertimbangan akhirnya wilayah Kedu menunjuk MAN Temanggung untuk mewakili ke seleksi selanjutnya yang akan berlangsung di Semarang.
          Salam pramuka!!

DOA BERSAMA OLEH HABIB FATAH ZAHIR AL ATTAS

          MAGELANG – Madrasah Aliyah Negeri 1 Magelang kembali mengadakan kerjasama dengan sebuah organisasi Ikatan Pelajar Pecinta Shalawat atau yang sering disingkat menjadi IPPS. Adapun kerjasama yang dilakukan adalah doa bersama yang dihadiri oleh seluruh kelas XII dari madrasah sendiri berkenaan dengan persiapan Ujian Nasional mendatang.
          Berbagai hal dilakukan untuk persiapan acara tersebut, mulai dari persiapan materi maupun yang non-materi. Adapun persiapan materi meliputi proposal, banner, surat undangan para tamu, surat tembusan untuk guru- guru, dan masih banyak ATK lain yang bersangkutan dengan kegiatan tersebut. Sedangkan untuk persiapan non-materi adalah strategi yang disiapkan panitia untuk menyukseskan acara pada Jumat siang itu.
          Strategi yang disusun oleh panitia meliputi kerjasama dengan Satpam agar mencegah siswa kelas XII yang seusai shalat Jumat langsung pulang dengan cara menutup gerbang seperti saat KBM berlangsung. Dan strategi yang dilakukan di dalam ruangan sendiri adalah bagaimana cara mengkondisikan siswa kelas XII yang jumlahnya tidak sedikit. Panitia bekerja sama dengan Bapak Tri Hartono untuk mendisiplinkan para peserta doa bersama.
          Tamu besar dalam kegiatan Jumat ini ialah Habib Fatah Zahir Al-Attas, tokoh Islam yang sangat terkemuka, khususnya di Magelang ini. Beliau juga merupakan pembina resmi organisasi IPPS yang baru saja lahir tahun 2016 lalu.
          Adapun tujuan diadakannya doa bersama adalah untuk meminta kepada Allah perihal kelancaran Ujian Nasional mendatang; memotivasi siswa kelas XII agar mempunyai semangat yang membara dalam menghadapinya; dan juga untuk memperkenalkan kepada khalayak umum bahwa IPPS adalah organisasi yang benar adanya.
          Runtutan kegiatan siang ini adalah pembukaan; pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an; sambutan dari Bapak Syaiful Faizin yang intinya menasehati agar kelas XII mulai serius dengan ujian yang akan dihadapinya; mujahadah bersama; sambutan dari Habib Fatah sekaligus penutup; dan dilanjutkan acara yang terakhir yakni pembacaar Simtut Duror oleh Habib Fatah sebagai awalan sebelum akhirnya bershalawat bersama. Acara ini dimeriahkan pula oleh grup Mahabaturrasul MAN 1 Magelang, grup rebana andalan madrasah yang di dalamnya juga tergabung beberapa personil dari IPPS sendiri.
          Meskipun banyak kendala seperti kurangnya komunikasi; kurangnya persiapan panitia; dan lain sebagainya, acara ini berakhir dengan sukses. Selain kelas XII mendapat siraman rohani dan kata-kata motivasi, mereka juga larut dalam indahnya shalawat yang dilantunkan bersama-sama siang itu.
          “Meskipun banyak kendala namun Alhamdulillah, rencana baik pasti akan diridhai oleh Allah SWT. Dan semua itu pasti akan ada jalannya, dan kami bisa mengatakan bahwa acara hari ini sukses.” Ujar Linda, selaku panitia dalam acara tersebut, Jumat (24/02).

Senin, 27 Februari 2017

MADRASAH BERJAYA DALAM SELEKSI PERGURUAN PSHT

           Sabtu-Minggu(28-29/01) Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) mengadakan seleksi perguruan yang berlokasi di Gedung Serba Guna Morgotomo,  Grabag, Magelang. Acara dimulai dari pukul 07.00-12.00 untuk hari Sabtu dan pukul 08.00-11.00 pada hari Minggu.
          Dari 370 peserta atlet pencak silat antar MTs,  SMP,  MA,  dan SMK; madrasah aliyah berbasis ponpes mengirimkan 20 atlet terbaik mereka yang berasal dari kelas X dan kelas XI. Persiapan dilakukan sudah jauh-jauh hari untuk menghadapi seleksi tersebut. Untuk menuai hasil yang memuaskan,  haruslah menanam dengan sungguh-sungguh pula. Itulah yang dilakukan para atlet dari MAN 1 Magelang pra seleksi. Latihan yang semula dua kali dalam seminggu menjadi empat kali (pemadatan); pelatihnya pun diambilkan dari yang sudah ahli dalam bidangnya; pertahanan kesehatan fisik harus benar-benar dijaga; berat badan tidak boleh melebihi atau kurang dari standar peserta agar tidak terdiskualifikasi nantinya.
          "Dukungan madrasah sangat maksimal sehingga membuat kami all out dalam pertandingan seleksi perguruan ini." tutur pembina pencak silat MAN 1 Magelang.
          Motivasi mereka dalam mengikuti seleksi perguruan ini adalah berbuat yang terbaik untuk madrasah demi kemajuan semua. Madrasah semakin jaya, pencak silat juga semakin lestari. Pencak silat adalah seni bela diri asli dari Indonesia sehingga perlu dilestarikan oleh para generasi muda penerus bangsa.
          "Strategi yang saya ambil lebih banyak di tendangan dan bantingan,  karena kebanyakan point didapat dari serangan dan pukulan" ujar Ajeng,  salah satu peserta seleksi dari madrasah.
          Keringat,  waktu,  dan upaya keras peserta atlet dari madrasah tak berujung sia-sia. Lagi-lagi harumnya madrasah tercium berkat kegigihan anggota pencak silat PSHT MAN 1 Magelang. Dari 20 anak yang mengikuti seleksi, ada 12 anak yang mendapat juara I, II, dan III.
Diantara anak-anak tersebut ialah :
Juara I : Muhammad Najid dari kelas XI IAG
Juara II putra : Rilo Agusetyo Pambudi dari kelas X MIA 4; Rachmat Zaeni Fanani dari kelas X MIA 2
Juara II putri : Ferida Uswatun Khasanah dari kelas XI MIA 1; Fitria Elok Faiqoh dari kelas X IBB
Juara III putra : Sutrisno Ade Saputro dari kelas X MIA 3; Ahmad Baihaqi dari kelas X MIA 2; Muhammad Riza Putra Fahlewi dari kelas XI MIA 2
Juara III putri : Habibi Hidayatul Karomah dari kelas XI IAG;  Ajeng Apriliyani Solikhatun dari kelas XI IBB; Nisrina Hanifah dari kelas XI MIA 4
          "Seneng sekali dan pastinya bangga bisa mengharumkan nama madrasah di pertandingan pertama saya," ujar Ajeng seusai pertandingannya selesai.
          Adapun yang masuk dalam perlombaan POPDA hanya anak yang mendapat juara I dan juara II.
Congratulations!!

Minggu, 26 Februari 2017

LOCAL WORDS COMPETITION 2017

          Local Words Competition atau yang sering disingkat menjadi LWC kini sudah diadakan kembali oleh ETA-AMINEF. Ajang ini merupakan suatu kesempatan untuk para siswa menampilkan skillnya dalam berbicara Bahasa Inggris dan menampilkan perfomance yang sesuai dengan bakat atau talenta dari masing-masing siswa.
          Madrasah Aliyah Negeri 1 Magelang mendapat kehormatan untuk kembali mengadakan LWC untuk para siswanya yang berbakat. Madrasah berbasis pesantren ini cukup diapresiasi oleh pemerintah karena setiap ETA (English Teacher Association) yang dikirim kesana tahun-tahun lalu selalu memberi kesan yang positif. Hal ini juga menjadikan alasan mengapa pemerintah masih mengirim ETA ke madrasah sampai saat ini.
          Cukup banyak peserta yang berpartisipasi dalam dalam seleksi Local Words Competition pada Kamis (23/02). Tema dari LWC kali ini ialah "Cicak On The Wall" yang mana para siswa dituntut untuk mengungkapkan imajinasi mereka jika mereka menjadi cicak di dinding. Dari tiga puluh tujuh peserta yang mengikuti seleksi, ada dua belas siswa yang lolos mengikuti final 'Local Words Competition 2017 MAN Magelang with ETA-AMINEF.
          Sabtu (25/02),  para kontestan yang lolos sangat antusias dalam mempersiapkan pidato dan bakatnya. Kebanyakan dari mereka merasa nervous dan takut, namun ada pula kontestan yang benar-benar sudah siap.
          "Saya takut kalau di depan nanti akan lupa teks atau salah bicara. Karena ini adalah kali pertama saya mengikuti Local Words Competition." Ujar Siti Nur Hidayati, salah satu kontestan LWC sebelum memasuki area perlombaan, yaitu laboratorium bahasa tiga MAN 1 Magelang.
          Acara ini dihadiri oleh waka-waka madrasah, komite madrasah, dan para guru madrassh. Setelah doa penutup oleh Bapak Manshur Asnawi, master of ceremonies atau MC non-formal mengeluarkan suara semangatnya untuk memulai speech contest dan skill perfomance dari para kontestan.
          Persaingan yang begitu ketat pun dimulai, mereka menampilkan kemampuan dalam berbicara Bahasa Inggris dengan baik. Meskipun dari dua belas kontestan tersebut, masih ada satu dua anak yang lupa naskah di tengah jalan.
          "Saya tadi lupa naskah, soalnya grogi waktu dilihat sama Miss Kayla." keluh Rikza Zain, salah satu kontestan LWC 2017. Judges atau para juri LWC MAN 1 Magelang sendiri diambil dari ETA yang bertugas di Semarang yaitu Miss Kayla Stewart dan Mr. Edmund Pacleb, ETA yang bertugas di SMKN 1 Magelang yaitu Mr. Jukie Tsai yang merupakan partner kerja Miss Siham Ahmed Abdi,  ETA yang bertugas di MAN 1 Magelang.
          Aspek yang dinilai dari LWC ini adalah kelancaran dalam berbicara Bahasa Inggris, grammer, hafalan, dan talenta yang ditampilkan.
          Setelah berjam-jam LWC ini berlangsung,  akhirnya terpilihnya tiga kontestan terbaik yang dinilai baik oleh para judges. Adapun tiga kontestan tersebut ialah :
1. Sutriyaningsih dari kelas X MIA 1 dengan perfomance jurus tunggal pencak silat
2. Ahmad Rikza Zain dari kelas XI IAG dengan perfomance tarian adat Jawa
3. Siti Nur Hidayati dari kelas X MIA 1 dengan perfomance menyanyi lagu Padang Bulan versi Inggris-Indonesia
          Juara pertama akan mengikuti Nasional Words Competition di Jakarta bersama pendampingnya, Miss Siham Ahmed Abdi pada bulan April mendatang.
          "Kami berharap dengan diadakannya Local Words Competition ini bisa menjadikan motivasi semangat para siswa untuk mempelajari lebih dalam tentang Ilmu Bahasa Inggris dan meningkatkan skill mereka dalam berbicara Bahasa Inggris." Ujar Miss Kayla Stewart dalam logat Inggrisnya.
          Acara dilanjutkan dengan penyerahan hadiah untuk para pemenang, penyerahan cendera mata kepada para judges, dan penyerahan buah tangan untuk enam siswa yang lolos seleksi pertukaran pelajar Indonesia-Amerika. Enam siswa tersebut juga andil dalam pelaksanaan Local Words Competition 2017. Acara ini diakhiri dengan mengabadikan moment bersama(25/02).
Congratulations!!

Sabtu, 18 Februari 2017

STUDY BANDING PKS MAN 2 PURWOKERTO KE MAN 1 MAGELANG

MAGELANG – Suatu kehormatan besar bagi madrasah pesantren di Karet, Magelang karena kedatangan tamu dari Patroli Keamanan Sekolah (PKS) Madrasah Aliyah Negeri 2 Purwokerto untuk study banding di MAN 1 Magelang, belajar bagaimana PKS MAN 1 Magelang bisa melanglang buana sampai kemana-mana, berhasil bersosialisasi di masyarakat dengan baik meskipun baru tahun ini dilahirkan. Sebenarnya tak jauh selang waktu antara lahirnya PKS MAN 1 Magelang dengan PKS MAN 2 Purrwokerto. Akan tetapi karena dari Polisi Resort sendiri banyak mengacarakan agenda untuk PKS MAN 1 Magelang, menjadikan PKS madrasah Karet ini bisa dikenal secara luas di masyarakat.
Anak-anak PKS dari tuan rumah sangat antusias dalam mempersiapkan sambutan apa saja yang akan di display untuk PKS MAN 2 Purwokerto. Sudah jauh-jauh hari mereka berlatih berbagai penampilan kejutan untuk tamu kehormatan mereka. Adapun penampilan tersebut antara lain Peraturan Baris Berbaris (PBB), senam lalu lintas PKS, pencak silat dari anggota PKS, safety riding, dan tarian poco-poco sebagai hiburan terakhir. Pembina dari PKS sendiri, Bapak Nugroho Nur Cahyo membimbing latihan anak-anak PKS agar dapat menuai hasil yang memuaskan dengan membagi koordinator per display yang akan ditampilkan. Setiap koordinator bertanggung jawab atas pasukan masing-masing.
“Tujuan study banding ini ialah untuk menambah wawasan tentang fungsi atau peranan PKS dalam lingkup madrasah terlebih di masyarakat,” ujar Ulul Albab, salah satu provost PKS MAN 1 Magelang. Dari pihak tamu hadir sekitar pukul 09.00 WIB, Sabtu(18/02) langsung disambut oleh display PKS yang sedang bertugas pam di gerbang madrasah.  Sambutan hangat mendapat jawaban yang positif pula ketika terlihat PKS MAN 2 Purwokerto memasuki laboratorium bahasa 3 untuk pembukaan acara study banding ini.
Acara pembukaan acara ini diisi dengan sambutan kepala MAN 2 Purwokerto yang dilanjutkan sambutan dari kepala MAN 1 Magelang. Penyerahan cindera mata dari pihak tamu ke pihak tuan rumah dan sebaliknya. Bahkan dari pihak PKS MAN 1 Magelang memberikan cindera mata untuk PKS MAN 2 Purwokerto. “Cindera mata yang kami berikan mungkin tak semewah yang diberikan oleh madrasah, namun kami berharap dengan cindera mata ini akan memberikan motivasi dan semangat kepada PKS MAN 2 Purwokerto,” kata Abi, koordinator penerimaan study banding Patroli Keamanan Sekolah ini.
“Kami datang kesini bukan untuk study banding, karena belum ada yang bisa kami bandingkan dengan PKS MAN 1 Magelang ini. Kami datang kesini untuk belajar tentang PKS MAN 1 Magelang yang bau harumnya sudah mencapai Puwokerto,” begitulah sambutan perwakilan dari Madrasah Aliyah Negeri 2 Purwokerto.
Acara ramah tamah pun memunculkan keharmonisan tersendiri untuk kebersamaan dua patroli maadarasah tersebut. Mereka saling berbagi cerita tentang bagaimana PKS lahir, sampai pahit manis yang mereka lalui ketika menjadi patroli madrasah yang tentu tak semua siswa bisa berdiri dengan memakai seragam kebanggaan PKS. Canda tawa pun menambah keseruan di pagi hari itu, namun tak waktu yang terus berjalan membuat kehangatan kebersamaan itu harus diakhiri.

Namun bukan berati study banding ini sudah usai, anak-anak PKS MAN 2 Purwokerto diajak untuk melihat display langsung PKS MANSAMA di lapangan bola basket. Namun sebelum itu, mereka melewati ruang kesekretariatan organisasi kesiswaan yang di dalamnya memuat ruang OSIS, DKA, PKS dan Paskibra, dan misykat (jurnalis). Pengenalan satu persatu ruangan baru ini memunculkan kesan tersendiri dari pihak tamu maupun dari pihak tuan rumah.
Setiba di lapangan basket, mereka terpukau melihat pasukan PKS dan pencak silat yang sudah memakai seragam sesuai displaynya. Dengan gagah dan tegaknya PKS MAN 1 Magelang berhasil menarik perhatian dari PKS MAN 2 Purwokerto. Ditambah dengan display yang sudah disiapkan jauh-jauh hari, begitu hati-hatinya karena mereka ingin membuktikan bahwa PKS MAN 1 Magelang pantas menjadi yang terbaik.  Dan peluh selama berhari-hari tidaklah sia-sia, display yang ditampilkan mendapat apresiasi yang luar biasa dari pihak MAN 2 Purwokerto. Mereka mengakui bahwa harumnya nama PKS MAN 1 Magelang bukanlah sebuah kedustaan. Keasyikan menambah ketika seluruh crew PKS MANSAMA dan PKS MAN 2 Purwokerto berjoget tarian poco-poco secara serentak bersamaan di tengah lapangan. Bahkan dua pembina PKS, Bapak Nugroho Nur Cahyo dan Bapak Nurkholis ikut berjoget bersama anak-anak PKS yang lain. Dokumentasi atas event tersebut membuat PKS MAN 1 Magelang lebih dekat dan akrab dengan PKS MAN 2 Purwokerto.
Dengan demikian, kita sebagai pelajar madrasah penerus bangsa wajib menjaga apa yang sudah diapresiasi luar biasa. Terlebih kita dapat meningkatkan menjadi lebih baik lagi, bukan malah mendapat kegagalan karena hari esok bukan lebih baik namun malah kurang baik.
“Setelah event ini kalian harus mempersiapkan kader-kader dari adik kelas yang lebih baik, karena keberhasilan senior adalah saat menemukan kader-kader yang lebih baik lagi dari sebelumnya.” Kalimat bijak dari pembina OSIS MAN 1 Magelang, Bapak Nurkholis saat rapat evaluasi siang itu (18/02).

Lihat juga video berkaitan dengan kegiatan ini :
https://www.youtube.com/watch?v=VuYMxs0NeX0
https://www.youtube.com/watch?v=HsAXtmQ2xTw
https://www.youtube.com/watch?v=7LoE1I5q1hY
https://www.youtube.com/watch?v=nPJf-IKnUBM
https://www.youtube.com/watch?v=EQVFiX9uLqA
https://www.youtube.com/watch?v=q0rO8Kgi590
https://www.youtube.com/watch?v=kEC_kmVFHXY
https://www.youtube.com/watch?v=N7CEd-7Vf3Q
https://www.youtube.com/watch?v=yZGPb5qbI5E


Senin, 06 Februari 2017

EDUCATION FAIR 2017 MAN 1 MAGELANG

     
           MAGELANG – Lagi dan lagi, madrasah berbasis pesantren yang berada di Jalan Sunan Bonang Nomor 17 ini mengadakan big event oleh IKADA (Ikatan Alumni Darunnajah) bekerja sama dengan FOM (Forum OSIS Magelang) yang dibantu oleh pengurus OSIS MAN 1 Magelang. Adapun acara tersebut adalah Education Fair 2017 dengan Tema “Open Your Mind and Start Your Future for Excellent Education”. Acara yang dilaksanakan mulai hari Sabtu s/d Minggu (04-05/02) meliputi Madrasah Expo, pameran edukasi dari berbagai perguruan tinggi, training motivation oleh Bapak Syaiful Bahri, LPDP Scholarship dari Tim Awardee DIY, fullbright scholarship Siham Ahmed Abdi (fullbright scholar from Ohayo United States), dan Julius Finhelpearl Tsai (fullbright scholar from New York United States). Acara Education Fair ini bertujuan untuk saling berbagi informasi mengenai perguruan tinggi negeri maupun swasta; ajang pameran madrasah; memberi pandangan kepada siswa kelas XII dalam memilih universitas; memberi kesempatan kepada mereka yang ingin mendapat beasiswa di dalam maupun luar negeri. Acara ini didukung oleh beberapa organisasi madrasah yakni OSIS, MPK, DKA Bantara, misykat, PKS, pencak silat (PSHT) madrasah, paradikma FM, dan seluruh warga madrasah mencakup siswa unggulan (ponpes darunnajah), siswa keterampilan, dan siswa reguler.
         
          Sabtu (04/02) adalah opening ceremony yang dimulai pada pukul 08.00 WIB. Event ini dibuka langsung oleh Kepala Kementrian Agama, Bapak Khudzaifah dengan simbolis pemotongan pita di gerbang utama stand madrasah. Beliau langsung disambut oleh stand-stand madrasah yang sudah berjejer rapi, meliputi stand majalah dinding, ketrampilan tata busana, tata boga, teknik komputer jaringan, reparasi sepeda motor, pancaran radio pendidikan madrasah (paradikma FM), hingga pameran seni oleh anak-anak madrasah yang berbakat dalam bidang seni.
       


          Adapun pameran edukasi yang dilakukan di GOR madrasah kali ini ramai oleh kunjungan siswa madrasah sehingga tempat pameran dipenuhi oleh seragam coklat tua dan muda. Banyak yang memanfaatkan event ini untuk sekedar bertanya atau bahkan mendapat kecocokan di salah satu stand perguruan tinggi. Di luar sendiri, tepatnya di lapangan digunakan sebagai tempat pementasan seni atau hiburan yang meliputi beberapa penampilan dari siswa madrasah dan luar madrasah. Ada Capucino Late band, Ibnu Sina band, Temulaga band, darbuka Fikri, Briliant Roses’s band, dan masih banyak lagi.
     
           Acara tak berhenti sampai disini, di PSBB MAN 1 Magelang atau yang kerap kali dinamakan gedung Al-Khawaritzmi ini juga berlangsung acara madrasah expo secara intern, dilakukan di dalam ruangan untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan madrasah kepada siswa siswi yang masih duduk di bangku SMP/MTs/sederajat. Acara ini dimeriahkan oleh grup rebana andalan madrasah, yakni Mahabaturrasul.
         
          Adapun acara setelah dzuhur atau sekitar pukul 13.00 WIB adalah training motivation yang diisi oleh motivator Bapak Syaiful Bahri. Dengan metode uniknya, beliau memberikan banyak motivasi kepada siswa madrasah maupun non madrasah baik secara moril ataupun spiritual. Adapun salah satu motivasinya adalah untuk berbuat kebaikan. “Kebanyakan orang itu lebih mudah mengatakan tentang keburukan orang lain daripada kebaikannya,” ujarnya, beliau mengetes siswa-siswi tersebut dalam membuktikan perkataannya dan suvey membuktikan bahwa hal itu adalah benar. Diputarkan pula video motivasi yang mana menjelaskan bahwa jika seseorang berbuat kebaikan, maka ia juga akan memperoleh kebaikan untuk dirinya sendiri, begitupun sebaliknya. “Jika anda galau, sedih, badmood, males atau apalah masalah remaja biasanya, kunci menghilangkannya hanya satu, bantulah orang yang ada disekitarmu. Itu akan lebih baik daripada mengurung diri dan menangisi di dalam kamar.” Kalimat bijak beliau sebelum akhirnya jam sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB (04/02).
          Minggu (05/02) adalah acara yang ditunggu-tunggu oleh partisipan Education Fair, yaitu pameran edukasi sekaligus seminar-semniar dari LPDP maupun dari luar negeri. Seminar ini dihadiri langsung oleh Siham Ahmed Abdi dan Julius Finhelpearl Tsai dari USA. Para peserta cukup bersemangat dalam mengikuti seminar beasiswa ini, apalagi dengan kocek yang tak terlalu dalam partisipan dapat mendapatkan informasi penting tentang beasiswa untuk melanjutkan study ke dalam maupun luar negeri.
Adapun pembicara dalam seminar tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sri Haryati (Excellent Through Scholarship)
Let’s make your own plan!
- SNMPTN
- SBMPTN
- Seleksi mandiri
(Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 126 Tahun 2016)
Pesan : “Jangan sampai salah dalam memilih SNMPTN.”
2. Taufik Hidayat (Plaining Makes Perfect)
          LPDP adalah lembaga pengelola dana pendidikan yang tugasnya sebagai kementrian keuangan, keagamaan, pendidikan, dan pengelolaan.
Adapun program beasiswa :
Regular (Magister dan Doktoral) untuk lulusan S1 atau S2
Khusus untuk lulusan S2 ipk minimal 3,00
Syarat : WNI, berkelakuan baik, surat keterangan kesehatan, dan lain-lain.
Pendaftaran dapat dilakukan secara online dengan mencari di google dan men-download panduannya.
Adapun tahap seleksi :
a. Pendaftaran
b. Seleksi Administrasi
c. Seleksi Subtantif
d. Seleksi wawancara, Leaderless Grup Discussion (LGD) dan On the Spot Essay Writing
e. Penetapan Penerima Beasiswa
Komposisi beasiswa :
a. Biaya kampus
b. Biaya makan
c. Biaya kedatangan
d. Biaya buku
Adapun beasiswa luar negeri bergantung pada negaranya, kampus swasta (ipk minimal 3,00) dan kampus negeri (ipk minimal 2,75).
3. ETA (English Teacher Assosiation)
           ETA berfungsi sebagai asisten guru mata pelajaran Bahasa Inggris.
Manfaat ETA adalah untuk saling tukar informasi, mendapatkan motivasi, dan lain-lain.
“The main focus of velouship for this velouship,” ujar Siham saat seminar. “The different types velouship, (AMINEF) study 9 month in United Stated at university take what you learn in class and apply it in your community program.” tambah Julius.
          AMINEF mempunyai beasiswa pendidikan di USA untuk S2/S3. “You can do your resourch in USA (6 month),” jelas Siham, “volunteering is important to get scholarship in USA.” sambungnya saat mengakhiri seminar dari AMINEF (05/02).

Adapun informasi beasiswa yang lain dapat di cari di :
a. Beasiswa dan bantuan pendidikan :
- https://pdss.snmptn.ac.id/
- www.4icu.org/id
- https://hallo.snmptn.co.id
b. Bidik misi :
- https://belmawa.ristekdikti.go.id/bidikmisi
c. LPDP :
- www.beasiswapascasarjana.com/2015/09/beasiswa-lpdp
- https://lpdpedufair.com/useful-links/
d. Scholarship from AMINEF
- www.aminef.org.id